Minggu, 09 Oktober 2011

Bimbingan dan Konseling

I. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang mempunyai arti meunjukkan, membimbing, menuntun dan membantu. Sesuai dengan istilahnya maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan, namun, meskipun demikian tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan.
Pengertian bimbingan yang pertama dikemukakan dalam, “YEAR’S BOOK EDUCATION 1955” sebagai suatu proses membantu inividu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial. Sedangkan menurut Stoops dan Walquist : suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuan secara maksimun dan mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya.
B. Konseling
Konseling berasal dari kata “to consel” yang secara etimologis “to give advice” memberi saran atau nasehat. Konseling adalah merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan diantara beberapa teknik yang lainnya, namun sebagaimana dikatakan Ruth Strang (1958), bimbingan ituluas dari pada konseling dan konseling merupakan alat yang paling penting dari usaha pelayanan bimbingan.
Pengertian konseling menurut Rogers (1942) adalah serangkaian hubungan lansung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
II. TUJUAN DAN BIMBINGAN KONSELING
Tujuan dan bimbingan konseling adalah menopan pembelajaran secara otptimal tujuan pendidikan seta membatu individu mengembangkan diri dan predispsisi sesuai dengan yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan urutan positif sesaui lingkungan yang ada.
III. FUNGSI BIMBINGAN
Menurut Prayitno fungsi bimbingan dan konseling adalah :
1. Pemahaman
2. Pencegahan
3. Pengentasan
4. Pemeliharaan
5. Pengembangan
Menurut Herman anti fungsi bimbingan dan konseling adalah :
1. Pemahaman
2. Pengentasan
3. Pengembangan
4. Pencegahan
5. Pemeliharaan
6. Advokasi
Fungsi BK secara umum adalah membantu atau mengantar anak didik dalam mengenali atau memahami dirinya sendiri.
Ada 3 hal yang harus dipahami dalam BK antara lain :
1. Kejiwaan peserta didik atau tentang klain
2. Pemahaman tentang masalahnya klain.
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
IV. ASAS-ASAS BK (BIMBINGAN DAN KONSELING)
Asas BK adalah ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlaksana dengan baik dan tidak dapat menghasilkan sebagaimana yang telah diharapkan.
Asas-asas BK yaitu:
1. Kerahasiaan
2. Kesukarelaan
3. Keterbukaan
4. Kegiatan
5. Kemandirian
6. Kekinian
7. Kedinamisan
8. Keterpaduan
9. Keharmonisan
10. Keahlian
11. Alih tangan kasus
12. Tutwuri handayani
V. KESALAH PAHAMAN DALAM BK
1. BK hanya semata-mata meberi nasehat
2. BK disamakan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan
3. Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
4. BK dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat insidental
5. BK hanya dibatasi untuk klien-klien tertentu saja
6. BK melayani orang sakit atau kurang normal
7. BK bekerja sendiri
8. Konselor harus aktif sedangkan pihak lain pasif
9. Menganggap pekerjaan BK dapat dilakukan oleh siapapun
10. Pelayanan BK berpusat pada keluhan pertama saja
11. Menyamakan pekerjaan BK dengan dokter
12. Menganggap hasil pekerjaan BK harus segera dilihat
13. Meyamaratakan cara pemecahan masalah bagi klien
14. Memusatkan usaha BK pada penggunaan instrumentasi BK
15. BK dibatasi hanya mengatasi menangani masalah-masalah yang ringan saja.
VI. PRINSIP-PRINSIP BK
1. Berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan BK adalah individu-indiviu baik perorangan maupun kelompok.
2. Berkenaan dengan masalah individu
3. Berkenaan dengan pelaksanaan layanan
Dibrikan oleh klien yang secara lansung kepada konselor untuk meminta bantuan.
4. Berkenaan dengan pelaksanaan layanan
Ini dimulai dari pemahaman tentang tujuan layanan kemudian diwujudkan melalui proses oleh konselor profesional.
5. Bimbingan dan konseling sekolah
Layanan BK sekolah harus memulai karirnya sejak awal dengan program kerja yang jelas, bertanggung jawab pada siswa dan untuk memahami perannya, konselor harus mampu bekerjasama secara efektif di sekolah, dan harus selalu mempertahankan sikap profesionalnya seta harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswanya.
VII. PRINSIP-PRINSIP PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN DATA
1. Kelengkapan data
2. Relevansi data
3. Kekuratan data
4. Efesiensi data
5. Efektifitas penyimpanan data
VIII. JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BK
A. Jenis Layanan BK
1. Layanan orientsi
Layanan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru terhadap lingkungan yang baru di masukinya serta para guru-guru.
2. Layanan informasi
Memberikan pemahaman kepada siswa yang berkepentingan berbagai hal yang diperlukan dan informasi.
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Agar siswa dalam menentukan pilihan seperti bakat, kemanpuan, minat, hobi, tersalurkan dengan baik begitu pula penempatan kelompok belajar dari penempatan siswa didalam kelas.
4. Layanan bimbingan belajar
Agar supaya siswa yang mengalami masalah belajar diberikan suatu bimbingan agar bisa berhasil.
5. Layanan konseling perorangan
Pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien.
6. Layanan hubungan kelompok
Pelayanan bimbingan kelompok ke kelompok lain.
7. Konseling kelompok
Layanan konseling perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok.
B. layanan kegiatan pendukung BK
1. Apikasi instrument
Pelayana tentang diri klien.
2. Penyelanggaraan himpunan data
Data dikumpul melalui pelayanan teknik dihimpun secara cermat.
3. Konferensi khusus
Diselenggarakan untuk membicarakan suatu kasus.
4. Kunjungan rumah
Siswa sering kali memerlukan pemahaman tentang suasana rumah
5. Alih lansung kasus
Apabila konselor tidak bisa mengatasi kasus maka diserahkan kepada kepala sekolah dan apabila kepala sekolah tidak mampu maka diserahkan kepada polisi.


IX. BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI
1. Pengertian bimbingan dan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan yang teraarah/kontinue dan sistematis kepada setiap individu.
2. Funsi adalah disiplin diri di dalam belajar.
3. Objeknya adalah manusia
4. Tujuannya adalah ecara umum yaitu agar idividu menyadari jatu dirinya sebagai hambah dan khalifah di muka bumi sedangkan tujuan khususnya adalah:
a) Memiliki kesadaran akan hakekat diri sebagai makhluk atau hamba Allah.
b) Memilki kesadaran diri akan fungsinya hidup di dunia sebagai khaalifah.
c) Memahami dan menerima keadaan dirinya, kelebihan, kekurangan secra sehat.
X. BIMBINGAN KARIR
A. Pengertian
Bimbingan karir adalah suatu proses membentuk seseorang untuk menerima gambaran tentang diri pribadinya dan dunia kerja itu dan akhirnya dapat memiliki bidang pekerjaan dan membina karir itu.
B. Teknik Bimbingan Karir
Adapun teknok bimbingan sebagai berikut:
1. Perbaikan
Membantu siswa yang tidak mampu mendapatkan jabatan karena kurang mampu atau kurang memiliki kepercayaan.
2. Penawaran jabatan
Menawarkan jabatan dengan melengkapi keterangan khususnya yang diketahui atau jabatan yan g dikenal oleh siswatersebut.
3. Kesadaran diri
Memberikan kesadaran bagi siswa mempunyai tujuan hidup agar dikembangkan supaya tercapai tujuan tersebut.
4. Mencawri pekerjaan
Mengajarkan siswa mengembangkan sikap yang tegas untuk mencawri suatu pekerjaan.
5. Anti diskriminasi
Mengajarkan siswa menunjukkan berbagai macam praktek diskriminasi menentukan baha diri siswa tidak bersalah dalam melaksanakan diskriminasi tersebut.
C. Tujuan Bimbingan Karir
1. Peserta didik dapat mengenal karakteristik diriya agar dapat mengidentifikasi bidang studi sesuai dengan dirinya.
2. Dapat memperoleh pehaman tentang dunia yang akan dimasukinya seperti tingkat keluesan karir yang ditawarkan.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang tersedia, relevan dengan berbagai bidang pekerjaan.
4. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah kongkrik untuk mewujudkan perencanaan karir yang realitas bagi dirinya.
5. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi sebagai optimal dalam karir.

D. Layanan Bimbingan Karir
1. Layanan individual
Diberikan di ruang konseling melalui layanan konseling karir individual.
2. Layanan kelompok
Dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas begitu pula di luar sekolah.
XI. STUDI KASUS
A. Masalah yang dialami Oleh Siswa SD
1. Malas peri ke sekolah.
2. Ribut di kelas dalam proses belajr mengajar.
3. Tidak memperhatikan guru apabila menerangkan.
4. Tidak mengerjakan tugas.
5. Berkelahi.
6. Tidur di kelas pada waktu jam pelajaran masih berlangsung.
7. Menyontek.
8. Takut ke sekolah apabila sudah terlambat, dan lain-lain.
B. Masalah yang diterima oleh siswa SMP
1. Malas pergi ke sekolah.
2. Tidak menerjakan tugas.
3. Tidak memperhatikan guru apabila menerangkan.
4. Bolos.
5. Menyontek.
6. Berkelahi.
7. Merokok.
8. Tidur di kelas pada waktu belajar.
9. Pacaran.
10. Terlambat ke sekolah, dan lain-lain.
C. Masalah yang diterima oleh siswa SMA
1. Malas pergi ke sekolah.
2. Malas kerja tugas.
3. Tidak mematuhi peraturan yang ada di sekolah.
4. Terlambat ke sekolah.
5. Merokok.
6. Tidur di kelas pada waktu belajar.
7. Bolos.
8. Pacaran.
9. Berkelahi.
10. Menyontek, dan lain-lain.
XII. BENTUK KESULITAN SISWA
1. Malas.
2. Sulit memahami pelajaran.
3. Nilai rendah.
4. Sulit konsentrasi dalam belajar.
5. Malu/segan bertanya.
6. Tidak suka dengan pelajaran tertentu.
7. Malas-malasan.
8. Rendahnya motivasi dalam belajar.
9. Cepat bosan membaca.
10. Kurangnya perbendaharaan bahasa.
11. Malas mengerjakan tugas.
XIII. FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA
A. Internal
Daya ingat siswa ada yang cepat, lambat, tidak setia.
B. Eksternal
1. Guru kecil suaranya.
2. Penggunaan metode yang monoton.
3. Menganalogikan sesuatu tidak tepat.
4. Materi terpotong-potong hingga tidak dimengerti.
5. Sarana-prasarana tidak mendukung.
6. Pengaruh teman.
XIV. KUALITAS PRIBADI KONSELOR
1. Penyayang
2. Bertanggung jawab
3. Tegas
4. Cerdas
5. Ramah
6. Jujur
7. Bijaksana
8. Adil
9. Profesional
10. Berwibawa
11. Konsisten
12. Sabar
13. Percaya diri
14. Taat
15. Tekun
16. Terampil
17. Manusiawi
18. Cerdik
19. Terbuka
20. Setia
21. Teliti
22. Berani
23. Tanpa pamrih
24. Bersemangat
25. Tanggap

Related Posts:









0 komentar:

Posting Komentar

next page